Sub Chapter 3.4-3.5

COMMON-BASE CONFIGURATION
&
TRANSISTOR AMPLIFYING ACTION 




1.Tujuan 

  • Dapat mengetahui dan memahami apa itu notasi dioda semikonduktor
  • Dapat mengetahui dan memahami tipe-tipe notasi dioda semikonduktor
  • Dapat membuat rangkaian sederhana dengan menggunakan dioda
2. Alat dan Bahan
A. Alat

  • Baterai 12 V

Baterai 12 V berfungsi sebagai sumber energi listrik yang digunakan dalam simulasi ini.


B. Bahan

  • Resistor 10 K


Specifications 
Resistance (Ohms)10K
Power (Watts)0.25W, 1/4W
Tolerance±5%
PackagingBulk
CompositionCarbon Film
Temperature Coefficient350ppm/°C
Lead Free StatusLead Free
RoHS StatusRoHS Compliant
  • Dioda 1N4001



A. Spesifikasi :
  • Package Type: Available in DO-41 & SMD Packages
  • Diode Type: Silicon Rectifier General Usage Diode
  • Max Repetitive Reverse Voltage is: 1000 Volts
  • Average Fwd Current: 1000mA
  • Non-repetitive Max Fwd Current: 30A
  • Max Power Dissipation is: 3W
  • Max Storage & Operating temperature Should Be: -55 to +175 Centigrade
B.  Konfigurasi Pin:

Nomor Pin

Nama Pin

Deskripsi

1

Anoda

Arus selalu Masuk melalui Anoda

2

Katoda

Arus selalu Keluar melalui Katoda


  • POT- HG


A. Spesifikasi
  • Type: Rotary a.k.a Radio POT
  • Available in different resistance values like 500Ω, 1K, 2K, 5K, 10K, 22K, 47K, 50K, 100K, 220K, 470K, 500K, 1 M. 
  • Power Rating: 0.3W
  • Maximum Input Voltage: 200Vdc
  • Rotational Life: 2000K cycles

B. Konfigurasi PIN

Pin No.

Pin Name

Description

1

Fixed End

This end is connected to one end of the resistive track

2

Variable End

This end is connected to the wiper, to provide variable voltage

3

Fixed End

This end is connected to another end of the resistive track

  • LED

A. Spesifikasi :

* Superior weather resistance

* 5mm Round Standard Directivity

* UV Resistant Eproxy

* Forward Current (IF): 30mA

* Forward Voltage (VF): 1.8V to 2.4V

* Reverse Voltage: 5V

* Operating Temperature: -30℃ to +85℃

* Storage Temperature: -40℃ to +100℃

* Luminous Intensity: 20mcd

B. Konfigurasi Pin :  

* Pin 1 : Positive terminal of LED

* Pin 2 : Negative terminal of LED


  • Switch

Push button switch (saklar tombol dorong) adalah jenis saklar dua posisi yang dapat menghubungkan aliran arus listrik pada saat pengguna menekannya dan memutuskan hubungan listrik tersebut apabila kita melepaskannya.

  • Voltmeter

Volt meter DC merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui beda potensial tegangan DC antara 2 titik pada suatu beban listrik atau rangkaian elektronika.

  • Ground

Ground Berfungsi sebagai untuk meniadakan beda potensial dengan mengalirkan arus sisa dari kebocoran tegangan atau arus pada rangkaian

  • Transistor


    Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya. Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling banyak ditemukan dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh dikatakan bahwa hampir semua perangkat elektronik menggunakan Transistor untuk berbagai kebutuhan dalam rangkaiannya. Perangkat-perangkat elektronik yang dimaksud tersebut seperti Televisi, Komputer, Ponsel, Audio Amplifier, Audio Player, Video Player, konsol Game, Power Supply dan lain-lainnya.


3. Dasar Teori 

3.4 Common-Base Configuration

Konfigurasi Common Base (CB) atau Basis Bersama adalah konfigurasi yang kaki Basis-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk input maupun output.  Pada Konfigurasi Common Base, sinyal input dimasukan ke emitor  dan sinyal output-nya diambil dari kolektor, sedangkan kaki Basis-nya di-ground-kan. Oleh karena itu, Common Base juga sering disebut dengan istilah “Grounded Base”. Pada konfigurasi basis umum, emitor adalah terminal input, kolektor adalah terminal output dan terminal dasar terhubung sebagai terminal umum untuk input dan output. Itu berarti terminal emitor dan terminal pangkalan umum dikenal sebagai terminal input sedangkan terminal kolektor dan terminal pangkalan umum dikenal sebagai terminal output.

Konfigurasi common-base dicirikan memiliki input yang relatif rendah dan impedansi output yang tinggi dan penguatan arus kurang dari 1. Namun, capaian tegangan bisa menjadi sangat besar. Transistor impedansi keluaran Ro tidak termasuk untuk konfigurasi common-base karena biasanya dalam kisaran megohm dan dapat diabaikan secara paralel dengan resistor RC.



3.5 Cara Kerja Transistor penguat

      Aksi penguatan dasar transistor dapat diperkenalkan pada level permukaan menggunakan jaringan dari Gambar 3.12. DC bias tidak muncul pada gambar karena minat kita akan terbatas pada respon ac.

Gambar 3.12. Amplifikasi tegangan dasar dari Konfigurasi basis umum


       Perbedaan resistansi disebabkan oleh persimpangan bias maju pada input (basis ke emitor) dan persimpangan bias balik pada output (basis ke kolektor). Menggunakan  nilai umum 20Ω untuk resistansi masukan, maka ditemukan :


Jika kita berasumsi,maka   αac = 1 (Ic = Ie),


Amplifikasi tegangannya adalah…..


      Nilai tipikal amplifikasi tegangan untuk konfigurasi basis umum bervariasi dari 50 hingga 300. Amplifikasi arus (IC/IE) selalu kurang dari 1 untuk konfigurasi basis umum. Karakteristik terakhir ini harus jelas sejak IC = αIE  dan α selalu kurang dari 1. Tindakan penguatan dasar diproduksi dengan mentransfer arus (I) dari rendah ke sirkuit resistansi tinggi. Kombinasi kedua istilah yang dicetak miring menghasilkan transistor label, itu adalah………

transfer            resistor →       transistor

4. Percobaan
A. Prosedur Percobaan

Step 1:SUSUN dan SIAPKAN KOMPONEN 

Step 2: RANGKAI KOMPONEN

Step 3: MULAI SIMULASI PADA PROTEUS

Step 4: AMATI RANGKAIAN YANG DIBUAT

B. Rangkaian Simulasi

  • Foto Rangkaian


  • prinsip Kerja
Prinsip kerja dari transistor PNP adalah arus akan mengalir dari emitter menuju ke kolektor jika pada pin basis dihubungkan ke sumber tegangan ( diberi logika 1). Arus yang mengalir ke basis harus lebih kecil daripada arus yang mengalir dari emitor ke kolektor, oleh sebab itu maka ada baiknya jika pada pin basis dipasang sebuah resistor.


C. Video



 EXAMPLE


1. Dengan menggunakan karakteristik Gambar 3.14, tentukan  IC pada IB = 30 µA dan VCE =10 V.

   SOLUSI

Di persimpangan IB = 30 µA dan VCE = 10 V,  IC = 3.4 mA

2. Dengan menggunakan karakteristik Gambar 3.14, tentukan IC pada VBE = 0,7 V dan VCE = 15V

SOLUSI

   Menggunakan Gambar 3.14b, IB = 20 µA pada VBE = 0.7 V. Dari Gambar 3.14a kita menemukan bahwa IC = 2,5 mA di persimpangan IB  = 20 A dan VCE =15 V.

  PROBLEM

1. Sebuah transistor mempunyai βdc sebesar 150. Jika arus kolektor sama dengan 45 mA, berapakah besarnya arus basis?

Dik : βdc = 150   Ic = 45 mA 

Dit : IB = ……?


SOLUSI

βdc = IC/IB
IB = Ic/ βdc = 0.3mA

2. Sebuah transistor 2N3298 mempunyai βdc khusus sebesar 90. Jika arus emitter sebesar 10mA, hitunglah kira-kira besarnya arus kolektor dan arus basis.
Dik : βdc = 90 I­E = 10 mA
Dit : IB = …? IC = …?

  SOLUSI

IB = Ic/ βdc , IC = IE - IBIB βdc = IE - IBIB (βdc + 1) = IE , IB ­ = Ie/ βdc+1IB ­ = 10mA/91= 0.19 mA

 SOAL PILIHAN GANDA


1. Transistor dapat berfungsi sebagai penguat tegangan, penguat arus, penguat daya atau sebagai saklar. Ada 2 jenis transistor yaitu........
A.NPM
B.MPN
C.MNP
D.PPN dan NNP
E.PNP dan NPN.

2. Jika hokum kirchoff I diterapkan pada transistor, maka akan memberikan hubungan…
 A. IC = IE + IB
 B. IE = IC + IB
 C. IE = IC – IB
 D. IC = IE - IB



6. Link Download




















No comments:

Post a Comment